Sabtu, 21 September 2013

Manusia Indonesia


 


237,6 juta rakyat Indonesia pasti setuju kalau saya buat pernyataan bahwa Indonesia ini negara yang kaya. Kaya sumber daya alamnya, kaya sumber daya manusianya pula. Tapi ada yang aneh dengan Indonesia ini. Entah kenapa atau apa yang salah, Pengangguran di Indonesia ini masih aja ada… Kalau saya lihat dari data-data yang ada, memang berkurang sih jumlah pengangguran setiap tahunnya. Tapi inget, data-data itu diukur dari persen ( % ) yang artinya, jika ada data seperti ini :


Pengangguran di Indonesia berkurang dari 6, 56 % pada tahun 2011 menjadi 6,32 % pada tahun 2012. Berkurang kan maknanya. Tapi kalau kita jabarin lebih lanjut seperti ini –> kita punya masyarakat yang bekerja 120 juta jiwa misalnya, artinya 117 juta x 6,56 % = 7.675.200 selanjutnya 117 juta x 6,32 % = 7.394.400. Sekarang 7.675.200 – 7.349.400 = 325.800 . Kesimpulannya, peningkatan dari tahun 2011 ke tahun 2012 itu  117.000.000 + 325.800 = 117.325.800 Juta rakyat indonesia yang bekerja.

Sekarang, rakyat Indonesia ada berapa sih?  237,6 juta. Artinya 237,6 Juta rakyat Indonesia di kurangi 117.325.800 SDM yang sudah bekerja. Totalnya 120.274.200 warga Indonesia yang pengangguran. Ini hitungan kasar. Kita kurangi 10 Jutanya anak-anak alias yang baru lahir, 25 Juta pelajar SD-SMA. dan 15 Juta wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga.

Hasilnya 10 + 25+ 15 = 50 Juta SDM yang belum siap bekerja. Jadi untuk jumlah pengangguran di Indonesia ada, 120.274.200 – 50.000.000 = 70.247.200 Juta SDM Indonesia yang siap bekerja tapi belum/tidak mendapatkan pekerjaan. Ini hanya hitungan kasar saya dari beberapa data yang ada.

Tapi dari hasil penjumlahan-penjumlahan ini, bisa kita simpulkan, bahwa jumlah SDM yang menganggur di Indonesia itu masih banyak. Berkurang tidak jumlah pengangguran di Indonesia setiap tahunnya. Jawabannya pasti berkurang. Tapi masalahnya, pengurangan jumlahnya itu belum signifikan.

Memang lebih baik berkurang dari pada bertambah atau pribahasanya lebih baik di lakukan terlambat dari pada tidak sama sekali. Ya, itu bagus. Pemerintah setidaknya berusaha untuk memperbaiki Negara ini ke arah yang lebih baik lagi.

Di sini saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa termasuk pemerintah. Usaha sekecil apa pun untuk merubah bangsa ini ke arah yang lebih baik, itu patut untuk di apresiasikan.

Sekarang tinggal kita tanya ke kitanya, ke diri kita sendiri. Apa yang udah kita lakukan. Apa maksimal ? Kenapa pemerintah udah usaha buka lowongan pekerjaan sebanyak-banyaknya untuk setiap tahunnya. Entah itu CPNS atau kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar. Dan segala cara lainnya, tapi ko pengangguran masih aja ada…

Pertanyaan saya ya tadi. Cuma satu. Apa kita sudah maksimal ? Maksimal dalam mencari pekerjaan. Saya WNI dan saya miris dengan bangsa saya sendiri. Menurut saya, manusia Indonesia itu, bangsa Indonesia. Tidak seharusnya memiliki pengangguran. Kita berkualitas. Percayalah akan hal itu. Tuhan tuh udah ciptain kita dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Kalau kalian ngerasa kurang, ya manfaatkan kelebihan yang kalian miliki untuk mencari pekerjaan. Apa pun itu. Dengan catatan selama tidak melanggar hukum. Peluang untuk bekerja itu banyak. Terutama pekerjaan yang tidak ber-prestise . Hanya, mau atau tidak kita menjalananinya. Ini aku gak tau mainset darimana bahwa seseorang itu harus berdasi, berjas, kerja kantoran dll.

Apa yah perumpamaan yang tepat untuk mainset seperti itu. Mungkin kata yang paling tepat adalah gak penting. Dan ayolah.. dunia itu gak sempit. Kerja itu gak selalu harus di kantor pake jas, pakai dasi. Ini sih… masalahnya prestise alias gengsi. Yang menurut saya gengsi itu ujung-ujungnya menyusahkan diri sendiri. Definisi kerja sendiri di KBBI adalah kegiatan melakukan sesuatu; yg dilakukan (diperbuat).  Jadi menurut saya, apa lagi di ajarkan oleh agama. Selama kegiatan, atau apa yang diperbuat itu halal dan menghasilkan, kenapa enggak ?? - Salam -





Tidak ada komentar:

Posting Komentar