Film dan buku "Harry Potter and The Sorcerer's Stone" atau yang biasa kita kenal dengan judul "Harry Potter dan Batu Bertuah" memang menjadi booming di Indonesia bahkan seluruh dunia pada awal Tahun 2000-an. Buku-Film ini menceritakan tentang seorang anak yatim piatu bernama Harry Potter yang selama sebelas tahun hidupnya ia di asuh oleh keluarga Dursley, yang tidak lain adalah paman dan bibinya.
Hidupnya sederhana, bahkan terlalu sederhana. Harry terbiasa memakai pakaian bekas Dudley Dursley, sepupu 'besar'-nya. Dan Harry pun terbiasa untuk tidak makan malam serta terkurung di dalam kamarnya (lemari kecil di bawah tangga) seharian jika ia 'tidak sengaja' membuat paman dan bibinya kesal.
Harry tidak pernah tahu apa salahnya, Bibinya pernah mencoba untuk mencukur rambutnya sampai habis karena menurutnya rambut Harry terlalu berantakan. Dan sering sekali tumbuh lebat lagi keesokan harinya. Menurut Harry itu bukan salahnya, Atau ketika dia di ajak ke kebun binatang untuk merayakan ulang tahun Dudley yang ke-11 dan tanpa sengaja berbicara dengan ular boa dan menghilangkan kaca penjaganya sehingga Dudley terperangkap di dalam kandang ular, Menurut Harry, ia tidak melakukannya. Itu hanya keberuntungan dan ketidak sengajaan...
Hingga di suatu pagi, Harry mendapatkan sepucuk surat untuk dirinya sendiri. Ia bingung, siapa yang mengirimkannya. Kertasnya terlihat bagus dan di segel dengan lilin hijau. Dudley tidak percaya Harry dapat surat dan langsung menyambar surat yang akan Harry baca. Dudley memberikan surat itu pada ayahnya dengan tatapan mengejek. Vernon Dursley yang sedang makan tersedak begitu mengetahui dari mana asal surat itu. Ia menatap istinya Petunia Evans dengan penuh arti. Harry tidak terima suratnya di ambil begitu saja. Itu miliknya, dan dia berhak membacanya. Ketika hendak mengambil surat dari tangan pamannya, Vernon Dursley marah, dan merobek kertas itu di hadapan Harry.
Harry marah dan merasa tidak berdaya. Ia hanya bisa pergi. Namun, hari-hari berikutnya, Surat-surat yang sama terus berdatangan hingga tak terhitung jumlahnya. Bahkan di hari Minggu ketika kantor pos seharusnya tutup dan tidak mengirim surat-surat. Vernon Dursley pun akhirnya muak dan memutuskan untuk pindah sementara ke suatu pulau terumbu karang terpencil di tengah lautan.
Malam itu 31 Juli 1991, tepat hari ulang tahunnya yang ke-11. Harry sudah terbiasa tidak mendapatkan kue atau hadiah apa pun dari keluarga Dursley. Ia baik-baik saja dengan hal itu. Harry sedang melihat jam tangannya dan mengukir kue imajinasinya di tanah, ketika pas tengah malam setelah Harry ber-make a wish, Pintu rumah kecil itu terbuka. Sesosok Raksasa tiba-tiba muncul di depan pintu dan berteriak "Happy Birthday Harry" yang suaranya menggelegar dan membangunkan satu isi rumah lapuk itu.
kata yang keluar dari mulut Harry hanya " Who are you? / Anda Siapa?". Terjadi perselisihan yang tentunya diacuhkan oleh Rubeus Hagrid, Penjaga sekolah sihir Hogwarts ketika Hagrid hendak menjelaskan siapa Harry sebenarnya dan mengapa Hagrid ada di sana.
Harry akhirnya tahu siapa dirinya dan mengapa ia berbeda. Rabutnya yang tidak bisa dicukur, ia bisa berbicara dengan ular, menghilangkan kaca, itu semua terjadi karena dia penyihir. Ya, dia adalah seorang penyihir. Penyihir muda yang bertahan hidup dari "You Know Who" ketika malam pembunuhan kedua orang tuanya yang juga para penyihir hebat.
Harry diberitahu Hagrid bahwa ia harus belajar untuk mengendalikan dan memanfaatkan kekuatan sihirnya di sekolah sihir Hogwarts. Setelah kedatangan Hagrid, banyak hal seru, menarik, yang tak pernah terbayangkan dalam hidup Harry. Ia tidak tahu bahwa ia begitu di kenal di dunia sihir. Harry hanya tumbuh sebagai seorang Harry, Harry Potter. Seorang anak biasa yang rendah hati.
Keesokan harinya, Harry dan Hagrid pergi ke Leaky Cauldron untuk membeli peralatan sihir dan perlengkapan sekolahnya. Lalu ia ke bank khusus para penyihir, Gringotts. Ternyata Harry tidak semiskin yang ia kira. Di bawah kota London, ia memiliki Emas yang begitu banyak. Yang Harry pun tak tahu bagaimana cara menghabiskannya. Setelah mengambil cukup galeon, sickle dan knut, ia pun meneruskan perjalanan ke brangkas Hagrid untuk kepentingan Hogwarts.
Harry kira ia akan menemukan hal luar biasa di sana yang melebehi brangkas simpanan keluarganya. Ternyata ia salah. Brangkas itu hanya dihuni oleh sebungkus kantong kecil yang diikat oleh jerami. Harry tidak bisa melihat jelas apa isi kantong itu, namun ia hanya bisa penasaran dan membiarkannya saja. Ia dan Hagrid pun keluar dari Gringotts menuju Madam Malkin untuk membeli jubah baru, Ke toko Olivander untuk mendapatkan tongkat sihir, dan ke toko buku Flourish & Boots untuk mendapatkan buku-buku yang ia perlukan..
Cerita selanjutnya Minggu depan.
Happy Waitting..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar